Aku tau mungkin sebagai seorang wanita, kepala dan hati aku ini cukup keras…sekeras batu cadas.
Selain punya sifat yang keras, disertai juga dengan sifat egois dan tidak pernah mau kalah. Aku mungkin menempatkan harga diri aku terlalu tinggi, tp that’s i am….just take it or leave it.Aku mungkin pernah melakukan kesalahan, tapi bukan berarti aku lalu meletakkan harga diri aku dibawah telapak kakiku hingga mudah dihina ato diinjak2 orang….that’s will never happen in my life. Seberapa parah dan terpuruknya aku, aku gak akan pernah melakukan hal tersebut.
Mungkin dari inilah aku selalu tidak pernah merasa mau kalah, karena aku harus terus berjuang untuk meraih setaip titik tujuan aku, meskipun finally bukan akulah pemenangnya, paling tidak aku berusaha berjuang dan bertahan.Mungkin sulit bagi orang lain mengerti perasaan aku, karena mereka tidak merasakan apa yang aku alami. Aku tau saat ini aku harus menanggung konsekuensi akibat kesalahan yang telah aku perbuat, dan aku amat sangat sensitif dalam masalah ini….menyenggol masalah ini, sama aja dengan menyenggol harga diri aku, merendahkan diri aku.
Aku tidak ingin dan tidak bisa berharap banyak, jika memang tidak bisa memahami diri aku, at least jangan pernah membuat aku merasa rendah terhadap diri aku sendiri, karena harga diri ini lah yang membuat aku terus bertahan dan berjuang melewati ini semua.
ikhlaslah kita dalam menyanyangi seseorang. jangan menyayangi orang jika kita tidak sanggup mengorbankan harga diri kita.
hehehe (sok tau…).
Satu hari, Plato bertanya pada gurunya, Socrates, “Apa itu cinta? Bagaimana saya menemukannya?Gurunya menjawab, “Ada ladang gandum yang luas didepan sana. Berjalanlah kamu dan tanpa boleh mundur kembali, kemudian ambillah satu saja ranting. Jika kamu menemukan ranting yang kamu anggap paling menakjubkan, artinya kamu telah menemukan cinta” .
Plato pun berjalan, dan tidak seberapa lama, dia kembali dengan tangan kosong, tanpa membawa apapun.
Gurunya bertanya, “Mengapa kamu tidak membawa satupun ranting?”
Plato menjawab, “Aku hanya boleh membawa satu saja, dan saat berjalan tidak boleh mundur kembali (berbalik)”. Sebenarnya aku telah menemukan yang paling menakjubkan, tapi aku tak tahu apakah ada yang lebih menakjubkan lagi di depan sana, jadi tak kuambil ranting tersebut.
Saat kumelanjutkan berjalan lebih jauh lagi, baru kusadari bahwasanya ranting-ranting yang kutemukan kemudian tak sebagus ranting yang tadi, jadi tak kuambil sebatangpun pada akhirnya”Gurunya kemudian menjawab ” Jadi ya itulah cinta”
Di hari yang lain, Plato bertanya lagi pada gurunya,
“Apa itu pernikahan? Bagaimana saya bisa menemukannya?”Gurunya pun menjawab “Ada hutan yang subur didepan saja. Berjalanlah tanpa boleh mundur kembali (menoleh) dan kamu hanya boleh menebang satu pohon saja. Dan tebanglah jika kamu menemukan pohon yang paling tinggi, karena artinya kamu telah menemukan apa itu pernikahan”
Plato pun berjalan, dan tidak seberapa lama, dia kembali dengan membawa pohon. Pohon tersebut bukanlah pohon yang segar/subur, dan tidak juga terlalu tinggi. Pohon itu biasa-biasa saja.
Gurunya bertanya, “Mengapa kamu memotong pohon yang seperti itu?”
Plato pun menjawab, “sebab berdasarkan pengalamanku sebelumnya, setelah menjelajah hampir setengah hutan, ternyata aku kembali dengan tangan kosong. Jadi di kesempatan ini, aku lihat pohon ini, dan kurasa tidaklah buruk-buruk amat, jadi kuputuskan untuk menebangnya dan membawanya kesini. Aku tidak mau menghilangkan kesempatan untuk mendapatkannya”
Gurunya pun kemudian menjawab, “Dan ya itulah pernikahan”
CATATAN - KECIL :
Cinta itu semakin dicari, maka semakin tidak ditemukan. Cinta adanya di dalam lubuk hati, ketika dapat menahan keinginan dan harapan yang lebih.
Ketika pengharapan dan keinginan yang berlebih akan cinta, maka yang didapat adalah kehampaan… tiada sesuatupun yang didapat, dan tidak dapat dimundurkan kembali. Waktu dan masa tidak dapat diputar mundur.Terimalah cinta apa adanya.
Pernikahan adalah kelanjutan dari Cinta. Adalah proses mendapatkan kesempatan, ketika kamu mencari yang terbaik diantara pilihan yang ada, maka akan mengurangi kesempatan untuk mendapatkannya, Ketika kesempurnaan ingin kau dapatkan, maka sia2lah waktumu dalam mendapatkan pernikahan itu, karena, sebenarnya kesempurnaan itu hampa adanya.
Berapa kali dalam hidup kita ini, kita mengucapkan, “terima kasih, sayang” pada
pasangan hidup kita ? Dalam lingkungan masyarakat kita ini, mengucapkan
terima kasih pada pasangan hidup hampir selalu terlupakan, apa lagi menyebut
pasangan dengan sebutan mesra seperti sayang.Malahan ada teman yang jika penyebut pasangan hidupnya dengan sebutan “yang” diplesetkan dengan sebutan “peyang’ dan jika ada ada pasangan hidup yang juga masih suka
berjalan sambil bergandengan mesra sering disebut sebagai “truk gandengan.”Namun sesungguhnya ucapan terima kasih, sayang merupakan salah satu wujud cinta.
Karena cinta itu merupakan pondasi yang sangat penting dalam membangun sebuah keluarga. Perasaan cinta suami kepada isteri dan sebaliknya akan
membuat mereka bisa menikmati kesulitan, karena kesulitan yang
ditempuh oleh dua orang yang saling mencintai justru akan memperteguh
jalinan cinta.Kata orang, terlepas dari bear atau salah, ciri-ciri cinta sejati itu ada 3, yaitu
1. Menikmati keberduaan/kebersamaan
2. Hangat dalam pembicaraan
3. Saling mengikuti keinginan orang yang
dicintai, dengan kata lain saling mengerti keinginan masing-masing pihak…good communication.Watak orang yang memiliki cinta sejati adalah memaklumi kekurangan dan memaafkan kesalahan orang yang dicinta, because nobodies perfect.
Dan seperti yang pernah aku bilang di tulisan-tulisan aku sebelumnya, yang menjadikan kita sempurna itu adalah karena kita memiliki kelebihan dan kekurangan.
Wah keren banget pendapat nya.. Aku skrg ngantuk.. ntar aja komen nya ya.. hahaha..
Cewe Matre…
Well…Let’s talk about cewe matre…Buat kaum cowo, cewe matre itu seperti sebuah penyakit yang harus dibasmi….dibuang jauh-jauh ke laut. malah ada lagunya kan “cewe matre ke laut aje”. Banyak cowo yang mendambakan untuk mendapatkan cewek yang gak matre dan bisa menerima apa adanya.
Nah…sekarang pertanyaannya adalah : Ada gak sih cewe yang gak matre?
Menurut aku sih semua cewe itu pasti punya sifat matre, cuman kadarnya aja yg berbeda.Banyak cewe yang aku tanyain…dan rata-rata mereka selalu mengatakan bahwa matre itu untuk bertahan hidup. Pertama dengar jawaban itu aku juga sebel sendiri sih, tapi setelah aku pikir-pikir lagi ternyata ada benernya juga (asal jangan kelewatan aja matrenya)….malah aku juga ikutan matre
Well…secara kodrat cewe selalu berada di bawah cowo…cewe tercipta sebagai mahluk yang nantinya akan “menggantungkan” dirinya kepada cowo/suaminya. Walau cewe bisa menghidupi dirinya sendiri, tetap saja si cewe berharap sang cowo bisa memberikan penghidupan kepadanya.
makanya gak aneh donk kalo cewe punya pikiran, “Gaji gue untuk gue, tapi untuk keluarga harus dari suami dong” ato “gue kerja cuman buat cari kesibukan aja, kebutuhan ya harus suami lah yg penuhin”.
Kondisi seperti ini sih sudah ada sejak jaman purba dan sampai akhir jaman nanti.
Karena fitrahnya ini maka biasanya cewe akan menyeleksi cowo2 yang bisa memenuhi kebutuhan itu. Makanya jangan heran kalau cewe sepertinya gampang tertarik dengan cowo yang lebih tajir.Kalo aku pribadi sih bilang hidup itu perlu realistis, materi bukan segalanya, tp kita juga pelru ingat bahwa materi itu juga memegang peranan penting dalam memenuhi kebutuhan hidup. Jangan sampe deh kejadian ribut ato cerai cuman gara2 gak bisa beli susu anak…ribet kan ?
Dan menurut aku cowo itu juga harus fair dalam menyikapi hal ini. Cowo selalu menuntut untuk bisa mendapatkan cewe cakep, jd pahami jugalah bahwa cakep itu juga butuh modal buat perawatan ini itu….keluar masuk salon dna klinik kecantikan
Tapi tidak ada hal yang sempurna, baik kecantikan maupun harta.
Ada yg punya banyak harta tapi jelek, ada yang punya banyak uang tapi playboy, ada cewe yg cantik tp malah oon (just like me
).
Ada nabi yang mengatakan bahwa cewe tercipta dari tulang rusuk yang bengkok. Jika kamu mencoba meluruskannya dia akan patah, sedangkan bila kamu menerimanya kamu akan mendapatkan kebahagiaan.
So what is the kamsud dari pernyataan di atas ?
Kalo aku yg artiin sih…kira-kira artinya cowo tuh harus bis amenerima cewe apa ada , meskipun cewe itu suka bicara, suka gosip, cewe itu mahluk perasaan, suka marah / ngambek tidak jelas dan cewe itu matre.
Terima lah kondisinya apa adanya, jangan berusaha merubah hal tersebut karena hanya berbuah kekecewaan. Kuncinya adalah gimana kita bisa menyikapinya.Ada yg ngatain aku matre, tp aku suka kok jadi cewe matre
bagus
BalasHapus